Nagari To-lang Po-hwang Nagari Toho Asal Mulano Lappung

Sabtu, 31 Desember 2011

Kemenkumham Harus Turun

BANDARLAMPUNG – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) diminta mengutamakan hajat hidup 7.512 petambak di Dipasena. Caranya dengan menugaskan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) beserta kementerian terkait untuk melegalkan status pemutusan hubungan kemitraan inti-plasma serta memastikan PT Aruna Wijaya Sakti (AWS) mengembalikan sertifikat tanah milik petambak.
’’Juga membayarkan sisa hasil usaha (SHU) petambak sekitar Rp36 miliar dan membantu PT PLN (Persero) menyalurkan listrik ke lokasi pertambakan Bumi Dipasena,” tegas Koordinator Program Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) Abdul Halim dalam siaran persnya kepada Radar Lampung kemarin.
Menurut dia, belajar dari konflik tanah dan pengelolaan sumber daya alam seperti yang terjadi di Papua, Mesuji, dan Bima, mestinya presiden tidak ragu bertindak. Dikatakan, tidak masuk akal jika presiden membiarkan konflik Dipasena berlarut-larut.
’’Pasalnya, akibat material dan nonmaterial telah dirasakan oleh ribuan keluarga petambak, baik kaum perempuan maupun anak-anak. Hal ini jelas melanggar HAM, sebagaimana hasil investigasi Komnas HAM pada tanggal 2 Juli 2011 (lihat grafis),” ungkap Halim.

SEJARAH DOMPU DAN TULANG BAWANG

Oleh : HM.Agus Suryanto Wartawan Harian Lombok Dompu



Dalam lembaran sejarah di Dompu mencatat,sebelum terbentuknya kerajaan konon didaerah ini pernah berkuasa beberapa kepala suku yang disebut sebagai ‘’NCUHI’’ atau raja kecil para ncuhi tarsebut terdiri dari 4 orang yaitu:


Ncuhi Hu,u
yang mempunyai wilayah kekuasaan Hu,u dan sekitarnya(sekarang kecamtan Hu,u)


Ncuhi Saneo
yang mempunyai wilayah kekusaan daerah Saneo dan sekitanya(sekarang kecamatan Woja Dompu).


Ncuhi Nowa
Yang mempunyai wilayah kekusaan Nowa dan sekitarnya(sekarang masuk kecamatan Woja).


Ncuhi Tonda
yang mempunyai wilayah kekusaan Tonda dan sekitarnya dan saat ini masuk dalam wilayah Desa Riwo kecamatan


Woja Dompu.
Selain empat Orang Ncuhi yang terkenal di Dompu terdapat pula Ncuhi lainya seperti Ncuhi Tolo


Jumat, 30 Desember 2011

WAKIL BUPATI TULANG BAWANG SANDANG GELAR DOKTOR

Penganugrahan Gelar Doktor Kepada Wakil Bupati Tulang Bawang, Agus Mardi Hartono


Jum’at, 30 desember 2011, waktu 16,00 wib.
Orang nomor dua di kabupaten Tulang Bawang jum’at kemarin melakukan ujian terbuka guna memperoleh penganugrahan gelar doktor dari Sekolah Pascasarjana Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Agus mardihartono atau yang akrab dengan panggilan cak agus ini melakukan ujian terbukanya di gedung lengkung pascasarjana ugm lantai lima dengan di dampingi oleh istri, anak dan sanak keluarganya serta di hadiri oleh para mahasiswa dari Himpunan Pelajar Mahasiswa Tulang Bawang dan Tulang Bawang Barat Yogyakarta (Hipmatubayo), Hipmala, Ikpm Se-Komisariat Lampung, Masyarakat Lampung Yogyakarta, dan Mahasiswa Dari Ikpm Se - Indonesia.

Rabu, 28 Desember 2011

Makanan Khas Lampung

SERUIT


disebut dengan istilah nyeruit.. yang artinya adalah kegiatan makan yang dilakukan secara bersama-sama dengan hidangan sebagaimana tersebut di atas, yaitu sambol seruit, ikan gabus bakar, lalapan berupa ketimun, labu siam rebus, daun-daunan segar, terong lurik muda yang bulat-bulat, dengan nasi putih yang masih “ngepul” panas.

Beberapa jenis masakan khas Lampung tersebut diantaranya adalah Seruit….Biasanya masakan khas Lampung ini menggunakan ikan sebagai bahan utamanya….Jenis ikan yang digunakan oleh masyarakat Lampung saat mengolah masakan Seruit antara lain, ikan belide, ikan sungai, ikan baung, dan ikan layis…. Lampung adalah seruit yaitu Makanan khasmasakan ikan digoreng atau dibakar dicampur sambel terasi, tempoyak (olahan durian) atau mangga…   

Minggu, 25 Desember 2011

HIPMALA Gelar Seminar Pelatihan Jurnalistik

sambutan sekaligus pembukaan pelatihan jurnalistik oleh kakanda dermawan.
Himpunan Pelajar Mahasiswa Lampung Yogyakarta atau yang akrab dengan sebutan HIPMALA Yogyakarta padahari ini, Minggu, 25 Desember 2011 pada pukul 13.00 wib mengadakan seminar pelatihan jurnalistik dengan pembicara wahyu hidayat dan ari oktara yang di laksanakan di aula asrama mahasiswa lampung yogyakarta jl. pakuningratan no 7 jetis,yogyakarta.

Acara seminar ini di ikuti oleh kurang lebih 40 orang mahasiswa/mahasiswi yang sedang menempuh pendidikan di yogyakarta yang merupakan perwakilan dari tiap - tiap IKPM se-komisariat Lampung Jogjakarta. Seminar pelatihan jurnalistik ini merupakan program kerja pengurus HIPMALA bidang Lidbang sehingga di awal sambutanya ketua panitia "andika pratama" memaparkan tujuan diadakan seminar pelatihan jurnalistik ini yaitu guna menciptakan kader - kader yang memiliki keahlian dan gemar dalam menulis berita.

Selasa, 06 Desember 2011

nyeruit jejama sebagai pelestari adat budaya.

nyeruit jejama dalam satu rasa kebersamaan dan sepenanggungan
nyeruit jejama mahasiswa dan masyarakat lampung yogyakarta

bisa di bayangkan kelezatanya dari ekspresi menikmatinya

12 M daun pisang saksi sebuah agungnya lestari kebudayaan

Seruit merupakan makanan tradisional lampung yang sangat khas dan memiliki cita rasa tersendiri baik dalam pengolahan, rasa maupun penghidanganya. Dalam pengolahanya, Seruit menggunakan bahan berupa ikan yang di panggang atau di goreng  tidak terlalu kering agar cita rasa manis pada daging ikan tidak hilang.

Jumat, 02 Desember 2011

Ditargetkan Pada Akhir Tahun 2011 Enam Kecamatan yaitu Gedung aji baru, Rawa jitu Selatan, Gedung aji, Penawaraji, Meraksaaji, dan Rawajitu Timur Bisa Menikmati PLN

2013, Listrik Rambah Penjuru Tuba


MENGGALA – Memasuki awal 2012, sejumlah kecamatan di Kabupaten Tulangbawang masih belum tersentuh aliran listrik. Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Tuba berharap masalah ini akan tuntas pada 2013.
Hal ini diungkapkan Kadistamben Tuba Andi Ruslan kemarin. Kepada Radar Lampung, Andi menyatakan pada proyeksi 2011 ini ada enam kecamatan yang direncanakan segera menikmati fasilitas penerangan. Keenam kecamatan itu mencakup Gedung aji baru, Rawa jitu Selatan, Gedung aji, Penawaraji, Meraksaaji, dan Rawajitu Timur.
Menurut Andi, dalam mengatasi masalah ini pihaknya hanya bersifat sebagai perantara dengan mengoordinasikan masalah itu kepada Perusahaan Listrik Negara (PLN). Pada 2012, kata Andi, masih tersisa tiga kecamatan lagi yang belum teraliri listrik. Yakni Dente teladas, Gedungmeneng, dan Rawapitu. Ketiga kecamatan ini secara geografis memang cukup sulit untuk terjangkau listrik. ’’Jumlah pelanggan mungkin juga memengaruhi,” ujarnya.
Andi membenarkan dulu sempat ada program genset atau program pemanfaatan tenaga surya untuk menghasilkan energi listrik. Namun, menurutnya, tetap saja masyarakat mendambakan aliran listrik dari PLN. Disinggung tentang masalah suplai listrik di Tuba, Andi menilai sudah tercukupi. ’’Dilihat dari Gardu Induk (GI) Menggala yang sekarang ada, kini besarannya mencapai 60 MVA,” kata dia.
Namun, dari GI Menggala itu, listrik juga dipasok untuk dua kabupaten lain. Yakni Mesuji dan Tuba Barat. ’’Menurut kabar yang kami terima, jaringan listrik untuk dua kabupaten itu tengah dipecah. Akibatnya, mungkin ada tegangan listrik yang tidak stabil dialami oleh warga masyarakat,” ungkapnya seraya berharap pemecahan itu dapat selesai tahun ini.
Untuk tahun depan, Distamben merencanakan penelitian terkait sumber-sumber energi baru yang berpotensi menghasilkan listrik. ’’Tahun depan, kita akan menggandeng pihak ketiga untuk melakukan penelitian. Apa yang menguntungkan dan apa yang bisa  dikembangkan? Apakah etanol atau pohon jarak, misalnya,” tuturnya. (wdi/c2/fik)

Sumber : Radarlampung.co.id. Rabu, 30 November 2011 | 09:10 WIB

Kamis, 01 Desember 2011




pedagang pasar Unit II, foto endra wartawan tribunlampung
TRIBUNLAMPUNG.co.id - Keinginan Pemkab Tulangbawang untuk menyulap pasar unit II Kecamatan Banjar Agung menjadi pasar modern sepertinya akan segera terwujud. Ini menyusul akan dilayangkan surat pemberitahuan terkait rencana eksekusi pasar unit II, kepada para pedagang di pasar terbesar di Tuba Jumat (2/11) besok.

Kepala Dinas Pasar Desia Kesumayuda mengutarakan, surat pemberitahuan itu sekaligus sebagai bentuk sosialisasi terkait rencana pembongkaran pasar kepada pedagang. "Ini (surat pemberitahuan) merupakan prosedur yang harus dilakukan sebelum dilakukan pembongkaran pasar. Kita tetap mengedepankan sikap persuasif terhadap para pedagang," ujar Desia, yang ditemui wartawan dikantornya, Kamis (1/11) siang.

Menurutnya, surat pemberitahuan tersebut nantinya tidak hanya dilayangkan satu kali, namun akan dilayangkan kepada para pedagang sampai tiga kali berturut-turut. Surat pertama yang akan dikirim tersebut bernomor No.511.2/145/II.10/TB/2011, dan ditandatangani oleh Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Tuba Darwis Fauzi.

Surat tersebut berisi pemberitahuan terkait kutipan putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PT TUN) Medan atas gugatan pedagang terhadap rencana pembongkaran pasar unit II yang dimenangkan oleh Pemkab Tuba. "Ini (surat pemberitahuan) dilakukan karena mungkin banyak pedagang yang masih belum tahu hasil keputusan PT TUN Medan," imbuhnya.

Surat pertama yang akan dilayangkan itu, tutur mantan Camat Menggala Kota ini, juga berisi pemberitahuan rencana tempat relokasi pasar (tempat penampungan sementara)bagi pedagang, yang dipusatkan di lapangan pemuda unit II. "Berdasarkan catatan kami, jumlah pedagang yang ada dipasar unit II saat ini ditaksir mencapai sekitar 1.100 pedagang " katanya.                                  .

Saat menyebar surat pemberitahuan itu, kata Desia, nantinya Dinas Pasar akan dibantu sejumlah personil Sat Pol PP Tuba dan aparatur Kecamatan Banjar Agung. Ini mengingat minimnya sumberdaya yang dimiliki Dinas Pasar.

"Kami tentunya sangat berharap agar pedagang bersikap persuasif untuk mematuhi keputusan PT TUN Medan itu," ujarnya.(endra)

Editor : soni
Sumber : lampung.tribunnews.com