Nagari To-lang Po-hwang Nagari Toho Asal Mulano Lappung

Minggu, 04 Maret 2012

Pasar Rawa Jitu dipenuhi Gunungan Sampah


tugu pasar yang dihiasi dengan tumpukan sampah

Gunungan sampah di depan halaman pasar Minggun Gedung Karya Jitu dinilai sangat tidak layak, lantaran tumpukan sampah menggunung di sepanjang halaman depan pasar. Terlebih berada dibibir jalan sehingga keberadaanya sangat menggangu pemandangan dan keindahan pasar.

Warga dan pedagang banyak yang mengeluh karena sampah dari dalam pasar hanya dikumpulkan dan ditumpuk di depan halaman pasar. Kondisi tersebut sangat meresahkan warga sekitar dan para pedagang karena kesan kumuh dan bau busuk yang sangat menyengat dapat merusak citra pasar tempat mereka mencari nafkah.

Kondisi tersebut semakin parah manakala turun hujan seperti saat ini karena sampah -  sampah membusuk menggenangi halaman dan badan jalan serta menyumbat aliran skunder yang berada didepan pasar yang berpotensi meluapnya aliran air serta wabah penyakit.

Sebagian pedagang pun terlihat acuh akan kondisi tersebut dan tetap berjualan meski bersanding dan bersaing dengan tumpukan dan bau sampah. Para pengunjung pasar pun terlihat sangat terganggu dengan suguhan gunungan sampah yang menjijikkan  dan bau yang ditimbulkan manakala sampah-sampah tersebut tertiup angin sehingga harus menutup hidung dan menahan mual.


Sungguh ironis karena Pasar Minggu Gedung Karya Jitu  punya mobil sampah namun entah kenapa tidak di optimalkan pemanfaatanya karena terlihat mobil  tersebut hanya teronggok diantara tumpukan sampah dan dipenuhi dengan sampah.

Masyarakat yang ada di Pasar  Minggu Gedung Karya Jitu  menilai pemerintah tak peduli dengan sampah yang ada, ada kesan sampah itu sengaja di biarkan. Tapi yang sangat dikhawatirkan, munculnya konflik yang timbul akibat pembuangan sampah-sampah tersebut. “Apa harus ada korban, baru mau melek memperhatikan sampah. Harus jatuh korban, atau munculnya berbagai penyakit,”

Meski demikian, mereka berharap ada perhatian dari pihak terkait, untuk meninjau membenahi kondisi tersebut sebelum terjadinya konflik, setidaknya dengan menyediakan  tempat pembuangan sampah dan tenaga kebersihan pasar.

Terlihat tumpukan sampah di halaman pasar hingga kebadan jalan


Mobil pengangkut sampah milik PEMDA yang kurang dioptimalkan penggunaanya 

Sungguh tragis, mobil pengangkut sampah yang hanya teronggok diantara tumpukan sampah.




2 komentar:

  1. wah objek wisata baru ya mu?? hee.. pease,, seharusnya tidak begitu,,,

    BalasHapus
  2. hehehe 100% betul sekali, obyek wisata bagi para lalat", tikus dan serangga...
    iya seharusnya pemerintah sebagai pengatur bisa bijak dengan tidak hanya mengambil pajaknya namun juga memberikan solusi polusinya..
    dan masyarakatpun seharusnya tidak hanya memikirkan perutnya saja.. tapi kesehatan dan lingkunganpun perlu dijaga.

    BalasHapus